KABARFAJAR - Sudah tahu belum kalau ada potensi perbedaan waktu hari raya Idul Adha 1443 H?
Dimana terdapat dua perbedaan waktu kriteria utama yang digunakan di Indonesia dalam menentukan hari raya Idul Adha 1443 H.
Terdapat kriteria dalam penentuan waktu sehingga terjadi perbedaan waktu hari raya Idul Adha 1443 H, yaitu kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS.
Baca Juga: Curhatan Suami yang Jaga Anak Viral di Media Sosial: Dunia Terasa Kebalik
Kriteria wujudul hilal adalah kriteria yang digunakan berdasarkan pada kondisi diaman bulan lebih lambat terbenamnya dari pada matahari.
Sedangkan kriteria MABIMS adalah yang digunakan berdasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi minmum 6,4 derajat.
Baca Juga: Lokasi Taman Alternatif di Jakarta Pengganti Tebet Eco Park yang Ditutup
Fisis gannguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
Pada 29 Juni 2022 di Indonesia posisi bulan sudah diatas ufuk, artinya kriteria wujudul hilal telah terpenuhi.
Itu sebabnya Muhammadiyah dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.
Sedangkan dalam mengacu pada MABIMS menunjukkan bahwa di Indonesia Maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat.
Artinya hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat.
Artikel Terkait
Harga Hewan KurbanTerbaru untuk Hari Raya Idul Adha, Cek di Sini
Teks Khutbah Idul Adha Terbaru: Keteladanan dan Kesabaran Nabi Ibrahim As yang Sempurna
Khutbah Idul Adha Terbaru: Pesan Apa di Balik Penyembelihan Kurban
Khutbah Idul Adha Terbaru: Kisah Nabi Ibrahim As dan Pandemi Covid-19
Menu Idul Adha: Resep Semur Daging yang Gurih dan Lezat, Dijamin Keluarga Ketagihan