Bangun malam (Qiyamullail) amat sangat sulit di hari biasa, jangankan shalat sunah 8 rakaat, apalagi shalat sunah 20 rakaat, bisa jadi 2 rakaat saja terasa berat.
Padahal kita tahu bahwa tahajud itu mempunyai derajat istimewa, kita faham bahwa qiyamullail itu dianjurkan dalam syariat islam. Firman Allah dalam al Qur’an :
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Qs. al-Isra’/17: 79).
Selama bulan Ramadhan, kita mudah bangun malam, kita ringan melaksanakan shalat tarawih, kita ringan menunaikan shalat tasbih, kita mudah melaksanakan shalat witir, kita mudah merutinkan qiyamullail.
Maka jagalah semangat qiyamullail itu juga setelah berlalunya Ramadhan dalam 11 bulan berikutnya.
Amalan ketiga yang harus kita lestarikan dalam 11 bulan ke depan adalah:
3, Membaca Al-Qur’an
Pada bulan Ramadhan, kita begitu ringan membaca al-Qur’an, membaca satu juz terasa mudah. Kita bisa mengkhatamkan al-Quran, bahkan bisa khatam lebih dari sekali selama Ramadhan.
Pagi siang dan malam, kita sering membuka al-Quran, kita senang berinteraksi dengan al-Qur’an dan itu membuat hidup kita menjadi tenteram.
Artikel Terkait
Khutbah Idul Fitri Bahasa Sunda Terbaru yang Paling Menyentuh: Menjauhi Maksiat di Hari Fitri
Khutbah Jumat Terbaru Pasca Lebaran: Meraih Kunci Selamat Dunia Akherat
Khutbah Jumat Terbaru bulan Syawal: Persaudaraan Bagaikan Tubuh
Teks Materi Khutbah Jumat bulan Syawal Terbaru: Persaudaraan Sesama Muslim Bagaikan Tubuh
Khutbah Jumat Terbaru: Berpegang Teguhlah pada Alquran