NU Abad ke-2

- Kamis, 16 Februari 2023 | 14:11 WIB
Wawan Wahyuddin (kiri) bersama ulama asal Lebanon saat acara 1 Abad NU di Sidoarjo Jatim. (dok kabarfajar.com)
Wawan Wahyuddin (kiri) bersama ulama asal Lebanon saat acara 1 Abad NU di Sidoarjo Jatim. (dok kabarfajar.com)

OLEH: WAWAN WAHYUDDIN
Rektor UIN SMH Banten

Sungguh luar biasa bagi sebuah ormas besar bernama NU karena selain telah dirayakan peringatannya 1 abad di Sidoarjo Jatim dengan menghadirkan bebagai kalangan mulai dari pengusaha, seniman, *cendekiawan dan ulama kelas dunia.

Tidak lama kemudian selaku Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf atau yang kita kenal dengan panggilan akrab Gus Yahya mendapatkan gelar doktor honoris causa dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Itu sangat tepat karena kepemimpinan beliau dengan wawasan dunia internasionalnya dan juga ide pemikirannya yang sangat cemerlang saat digelar seminar internasional pada peringatan 1 Abad NU yang bertajuk Fikih Peradaban.

Baca Juga: 6 Bos Tambang Emas di Kecamatan Cibeber Lebak Ditetapkan Polda Banten sebagai Tersangka

NU tertantang betul di abad ke-2 ini selain konsitentensi mempertahankan tradisi keilmuan berbasis kitab kuning dan juga berlatar rahmatan lilalamin juga tantangan yang akan dihadapi selain menyiapkan kader yang menguasai keagamaan dan juga siap mengadapi era digitalisasi.

Dengan konsep Fikih Peradaban NU itu di abad ke-2 ini tidak akan tidak akan kehilangan jati diri dan terus memberikan warna dalm perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan di dunia inernasilal

Hal ni disebabkan karena pertama tokoh-tokoh yang melahirkan NU senantiasa memberikan contoh akhlakul karimah kepada generasi muda penerusnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Februari 2023 PT Krakatau Medika untuk Posisi Tenaga Teknis Kefarmasian

Sekarang generasi muda NU hendaknya memperkuat diri dengan akidah ahlu sunnah wal jamaah berbasisakan al akhlakul karimah bersumber Al Qur'an, As- Sunah, Ijma dan Qiyas berwawasan Rohmatan Lil Alamin sebagai tindak lanjut amanat para pendiri NU.

Fikih Peradaban adalah modal utama untuk bersama para tokoh dengan karya-karyanya untuk kita tetap bisa membuka pintu-pintu ijtihad demi menjaga harmoni di tengah hegemoni.

Demikian halnya dalam semangat kebangsaan, NU sangat konsisten dan menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan negara dengan berkomitmen pada 4 pilar kebangsaan.

Baca Juga: Selamat! Erick Thohir Terpilih sebagai Ketum PSSI Baru

Permasalahannya adalah bagaimana implememtasi nilai-nilai luhur agama, pancasila dan piagam PBB bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan bangsa serta dunia yang fana ini.diladi erah globalisasi ini.

Halaman:

Editor: Tuti Ameliah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Agama, Pramuka, dan Perdamaian

Senin, 22 Mei 2023 | 07:01 WIB

Pramuka dan Kebangkitan Nasional

Minggu, 21 Mei 2023 | 08:42 WIB

Dunia Pendidikan Kita

Selasa, 2 Mei 2023 | 09:48 WIB

Kegagalan Adalah Pelajaran yang Mesti Dipelajari

Kamis, 27 April 2023 | 20:04 WIB

Perbedaan Adalah Ruh Persatuan

Selasa, 25 April 2023 | 15:20 WIB

GP ANSOR

Senin, 24 April 2023 | 09:26 WIB

Emosional Anak Lebih ke Ibu Daripada ke Ayah

Jumat, 21 April 2023 | 01:40 WIB

Fenomena Ida Dayak Dilihat dari Sains dan Islam

Kamis, 20 April 2023 | 13:15 WIB

Trilogi Kerukunan

Kamis, 20 April 2023 | 06:43 WIB

Menata Ulang Pengelolaan Zakat Fitrah

Senin, 17 April 2023 | 08:03 WIB

Laka Lantas

Senin, 17 April 2023 | 06:53 WIB

Ujian Sakit

Jumat, 31 Maret 2023 | 08:52 WIB

Quo Vadis Kopertais?

Kamis, 30 Maret 2023 | 15:06 WIB

Puasa Mencegah Korupsi

Kamis, 30 Maret 2023 | 13:04 WIB

Ibadah Sosial sebagai Gaya Hidup

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:30 WIB

Puasa Ramadhan dan Keluwesan Ajaran Islam

Senin, 27 Maret 2023 | 15:33 WIB

Zuhud Kefanaan Dunia

Sabtu, 11 Maret 2023 | 15:36 WIB
X