• Selasa, 26 September 2023

Quo Vadis Dunia Pendidikan

- Rabu, 14 September 2022 | 07:50 WIB
Wawan Wahyuddin (kf)
Wawan Wahyuddin (kf)

OLEH: PROF. DR. H. WAWAN WAHYUDDIN, M.PD
Rektor UIN SMH Banten

Maju mundurnya suatu bangsa sangat tergantung kepada kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan sangat tergantung kepada kualitas pendidiknya.

Di era generasi Z ternyata banyak dipengaruhi oleh faktor baik eksternal maupun internal.

Dominasi eskternal sangat kental sehingga tujuan pendidikan yang dikelola oleh lembaga pendidikan kini dihadapkan kepada hal-hal diluar tujuan dan fungsi lembaga pendidikan itu sendiri.

Sebagaimana kita ketahui dan jelas-jelas telah digariskan dalam tujuan pendidikan berdasar UU SISDIKNAS 20 tahun 2003 lembaga pendidikan itu berfungsi sebagai pusat pengetahuan, penanaman kepribadian dan cinta tanah air.

Baca Juga: TERUPDATE, Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Ini 14 September 2022, Teks KKAIOLT

Namun dengan kasat mata masih ditemukan ketidakmampuan baca tulis Alquran, ketidakmampuan berbahasa asing padahal di SD 6 tahun belajar PAI dan B Inggris di SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun.

Akibatnya mereka berburu ke kampung Inggris, ke kursus kursus yang bila ditinjau aspek biaya sungguh memerlukan tambahan biaya yang tidak sedikit.

Dalam hal penanaman kepriibadian saat ini malah sangat memprihatinkan terjadinya kekerasan fisik yang menimpa lembaga pendidikan, kekerasan seksual, tawuran, pergaulan bebas, miras, narkoba bahkan sudah tembus ke dunia pendidikan tinggi.

Yang lebih prihatin lagi lembaga pendidikan ada yang kehilangan arah dalam menanamkan rasa cinta tanah air dan yang terjadi terkesan membenci tanah airnya dengan melarang hormat bendera, tidak mau rukun, saling cerca dan hujat sesama anak bangsa.

Faktor dari luar ternyata juga bukan sasaranya sebatas ke siswa atau santri namun ke kiai,  ustadnya, gurunya sebagaimana dialami oleh kiai kami yang sangat kami hormati KH A Sahal, KH Imam Zarkasyi, KH.Fannani yang diteror PKI.

Yang lebih prihatin sampai terjadi pengrusakan terhadap lembaga pendidikan dengan menggugatnya padahal itu tanah wakaf atau hasil jerih payah para pendahulu para pejuang pendidikan.

Yang lebih perlu juga adalah perbaikan manajemen, masih didapat lembaga pendidikan yang masih dikuasai keluarga, kalau profesional tidak masalah yang dikhawatirkan adalah rebutan posisi dan harta milik lembaga tersebut.

Semoga ke depan lembaga pendidikan di berbagai jenjang semakin membaik dengan merdeka belajar.

Halaman:

Editor: Tuti Ameliah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengaruh Daddy Issues terhadap Gen Z

Kamis, 7 September 2023 | 20:02 WIB

Mengapa Gen Z Disebut Sebagai Generasi Manja dan Lebay?

Selasa, 5 September 2023 | 08:03 WIB

Implementasi Sindrom FOMO dan YOLO di Kalangan Gen Z

Selasa, 5 September 2023 | 07:04 WIB

Bersama Kita Bisa Bersatu Kita Maju

Senin, 4 September 2023 | 07:35 WIB

Gerakan Tanam Cabai dan Pengendalian Inflasi di Banten

Jumat, 1 September 2023 | 16:59 WIB

Ceria di September Berkabut di November

Jumat, 1 September 2023 | 06:53 WIB

Peran Sufi dalam Kancah Kehidupan Global

Rabu, 30 Agustus 2023 | 07:41 WIB

KUNCI SURGA

Senin, 28 Agustus 2023 | 20:15 WIB

Lebih Memilih Penjara

Senin, 28 Agustus 2023 | 17:27 WIB

Sampah dari Masalah Menjadi Berkah

Minggu, 27 Agustus 2023 | 14:12 WIB

Ketahanan Pangan Perspektif Surah Al Quraisy

Minggu, 27 Agustus 2023 | 08:43 WIB

Pemimpin yang Humanis

Jumat, 25 Agustus 2023 | 18:37 WIB

Romantisme Yogyakarta

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 06:00 WIB

Selamat Ulang Tahun Partai Kekuatan Besar

Minggu, 23 Juli 2023 | 09:23 WIB

Hiruk Pikuk Pemilihan Dekan

Rabu, 19 Juli 2023 | 20:59 WIB

Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah

Senin, 17 Juli 2023 | 18:34 WIB

MUSIM HAJI 1444 H 2023 M

Rabu, 5 Juli 2023 | 07:28 WIB
X