KABARFAJAR - Beberapa hari yang lalu peristiwa seorang perempuan nekat menerobos Istana Negara dengan membawa pistol ke Paspampres.
Peristiwa perempuan menerobos Istana Negara tersebut, mendapat tanggapan dari Menko Polhukam Mahfud MD.
Kata Menko Polhukam Mahfud MD aksi nekat perempuan penerobos Istana Negara tersebut membuktikan bahwa paham radikal masih ada.
Baca Juga: INILAH 7 Keunggulan Honda Vario Terbaru 2022 yang Semakin Memukau, Tinggal Menunggu Rival Tumbang
"Bahwa kemarin ada seorang perempuan yang menerobos Istana negara dengan membawa pistol FN, Itu sebagai bukti bahwa radikalisme itu masih ada," kata Mahfud MD dikutip dari PMJ News, Sabtu 29 Oktober 2022.
Mahfud MD mengingatkan masih perlu adanya penguatan di masyarakat. Khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Tegaskan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Kemunculan Varian Baru Omicron XBB
"Maka dimulai dari berbagai lembaga pendidikan dan juga di rumah. Bahwa negara ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kepada kita kesempatan untuk maju seperti sekarang," tuturnya.
"Nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama. Kalau dalam bahasa agama itu Pancasila itu janji suci untuk hidup bersama. Itu nilai dasarnya," jelasnya.
Artikel Terkait
Susunan Acara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan HUT RI ke-77 di Istana Negara Hari Ini 17 Agustus 2022
Hari Ini Demo Kenaikan BBM di Istana Negara Sejumlah Ruas Jalan Siap Direkayasa
Ini Pernyataan Kapolda Metro Jaya Terkait Wanita Penodong Pistol ke Paspamres di Istana Negara Jakarta
Divisi Humas Polri: Perempuan Bercadar Penodong Pistol di Istana Negara Jakarta Jalani Pemeriksaan
MUI Minta Kejiwaan Wanita Penerobos Istana Negara Diperiksa